Sabtu, 05 Desember 2020

LIMIT BANDWITH HOTSPOT DI MIKROTIK BERDASARKAN GRUP

TOPOLOGI

Kalau dibuat simple dengan menggunakan setingan limitasi di profile user baik diuserman atau di winbox bisa diterapkan langsung, namun nantinya limitasi akan masuk pada simple queue, dan yang pasti akan ada perebutan bandwith karena total max bandwith yang tersedia akan tidak mencukupi dengan permintaan client yang pada satu waktu akan online bebarengan.

USER PROFILE

Buka Winbox dan masuk ke setingan mikrotik, disini admin mengasumsikan SETINGAN HOTSPOT SUDAH BISA BERJALAN.

Masuk ke menu IP>HOTSPOT>USER PROFILES. Buat profile baru sesuai dengan grup yang akan diterapkan dalam topologi.

Kotak pertama, Name, bebas tergantung keinginan menamai grupnya seperti apa

Kotak kedua sampai ke enam biarkan default aja

Lanjut ke kotak ke tujuh, Shared Users. Nah pada kotak ini tergantung mau disini berapa jumlah sheared usernya. Penjabarannya, dalam gambar tersebut saya isi 5, artinya 5 user dapat login ke jaringan hotspot dengan 1 ID yang sama.

Kalau sobat menginginkan 1 user 1 ID tinggal rubah aja menjadi angka 1, atau biarkan default saja karena defaultnya memang 1

Kotak ke 8, Rate Limit. Seperti yang admin sebutkan di atas bahwa cara mudah untuk melimit bandwith hotspot.

Selanjutnya langsung fokus ke kotak Incoming Packet dan OutGoing Packet. Kotak ini menentukan langkah selanjutnya dalam memanage bandwith grup agar traffic dapat dibaca pada firewall dan dapat diterapkan manage bandwithnya pada queue tree. 

Untuk pemberian identitas paketnya terserah sobat mau menamai seperti apa, yang pasti untuk Incoming Packet nantinya akan mengarah pada trafic upload dan OutGoing Packet mengarah pada trafic download. Selanjutnya klik OK.

Sekarang tinggal membuat profile lagi seperti langkah-langkah diatas sesuai jumlah Grup yang diinginkan. Ingat untuk pemberian identitas masing-masing grup sebaiknya yang spesifik saja agar mempermudah identifikasi pada proses selanjutnya.


USER HOTSPOT

Langkah seting di profile sudah selesai, sekarang buat id percobaan untuk membantu mempermudah seting selanjutnya.

Pilih menu IP>HOTSPOT>USERS. Buat user baru

Pada kotak pertama, Server biarkan default saja.

Pada kotak ke 2 dan ke 3, kotak Name (id) dan password silahkan isi bebas aja asal mudah diingat untuk mempermudah jalannya seting, karena nantinya akan login dan logout berganti-ganti user untuk proses setingnya.

Pada kotak ke 4 dan ke 5 biarkan default

Langsung mengarah pada kotak Profile

Kotak ini menentukan user tersebut akan masuk pada grup yang mana. Jadi kotak profile ini arahkan pada grup yang sudah dibuat pada langkah awal tadi. Lalu klik OK

Buat lagi user dengan jumlah yang sama dengan jumlah Grup yang telah dibuat, dan arahkan setiap 1 user ke 1 profile. Lanjut ke tahap selanjutnya.

Pilih menu IP>Firewall>Mangle. Nah sekarang sambungkan laptop atau Handphone yang ada wifinya dan konekkan ke jaringan hotspot dengan menggunakan salah satu id user yang telah dibuat tadi. Sebaiknya didokumentasikan sehingga dapat mempermudah, biar tidak lupa grup mana saja yang sudah set lanjutan sama yang belum.


Ketika sudah login secara otomatis pada tampilan Mangle yang telah dibuka tadi akan keluar 2 rule mangle dinamis dengan ditandai atribut “D”. 1 client terkoneksi akan akan muncul 2 rule dinamis, rule ini akan hilang jika koneksi yang bersangkutan tidak ada atau off.

 

RULES DINAMIS

Pada titik ini paket grouping hotspot belum bisa terbaca di proses firewall sehingga belum bisa  di-Mark koneksinya. Agar bisa di-Mark koneksinya perlu dibuatkan 2 rule dengan action jump agar rule dinamis tadi bisa dibaca di firewall dan bisa di-Mark koneksinya.


Sesuai dengan 2 gambar diatas, dua rule jump yang jump targetnya adalah sama dari 2 rule jump ini yakni chain: hotspot. Yang membedakan hanya pada General Chainnya, yang satu Prerouting dan satunya Postrouting. Namun kalau sobat mau ringkas cukup membuat 1 rule jumping hanya memakai chain Postrouting saja, namun nanti untuk rule mark connection dan mark packet juga harus mengikuti.

Nah sampai disini trafic packet grup sudah terbaca pada firewall dan bisa dilanjutkan untuk proses Marking dan Packeting.

Untuk proses Marking dan Packeting bisa langsung lihat di gambar berikut :



Pada gambar diatas adalah gambar dua rule marking koneksi (Connection Mark)dari paket grup hotspot. Disini fungsi pemberian identitas (nama) paket pada user profile pada gambar no. 3 sangat penting karena identitas yag telah diberikan pada gambar no. 3 akan muncul pada daftar paket yang akan dipergunakan pada rule marking koneksi seperti pada gambar no. 8 dan 9 diatas. Perlu dingat juga dalam pemberian identitas atau nama koneksinya rule ini pada New Connection Mark itu nanti berhubungan juga dengan rule selanjutnya. Nah kalau untuk yang memakai 1 rule Jump Connection, untuk rule Connection Mark ini keduanya disarankan untuk memakai chainPostrouting.

Lalu setelah koneksi ditandai pada rule Marking Koneksi diatas, selanjutnya akan ditandai dalam rule Paket Mark. Pada gambar dibawah (gambar no. 10 dan 11) adalah gambar dari 2 rule Marking Paket (Packet Mark). Hubungannya dengan rule marking koneksi (gambar 8 dan 9) adalah pada kotak Connection Mark. Jadi pemberian identitas atau nama pada rule marking koneksi nanti akan muncul pada kotak opsi Connection Mark pada rule marking paket seperti gambar dibawah. Untuk yang memakai 1 rule Jump Connection, seperti pada rule Connection Mark tadi bahwa kedua rule disarankan untuk menggunakan chain Postrouting.


Sampai disini dilanjutkan dengan seting pada Mangle telah selesai dan pastikan bahwa rule-rule yang telah dibuat tadi berjalan dan berfungsi sebagaimana mestinya. dan perlu diingat, selama seting rule-rule ini koneksi trial jangan diputus dulu sampai selasai pembuatan limitasi di akhir nanti. Biar bisa langsung kelihatan jalan dan tidaknya rule yang telah dibuat.


QUEUE TYPES DOWNLOAD

Sekarang sampai pada proses pembuatan rule limitasinya. Pilih menu Queue>Queue Types. Buat dua rule, download dan upload. Rules ini berfungsi sebagai pembagi rata bandwith. Jangan lupa pemberian identitas atau nama yang spesifik karena nanti berhubungan dengan rule limitasi pada queue tree













QUEUE TYPES UPLOAD

Sekarang lanjut ke pembuatyan limitasi bandwith. Tetap pada menu Queue, pilih tab Queue Tree. Pada setingan ini sebenarnya fleksibel, maksudnya fleksibel itu bisa disesuaikan dengan setingan awal yang sudah sobat terapkan. Buat Parent Rule Download dan Parent Rule Upload seperti pada gambar dibawah. Parent rule ini fungsinya sebagai induk dari rule limitasi per grup nanti.





Baru dibuatkan rule limitasi per grupnya























Untuk rule limitasi ini akan sedikit dijabarkan. Kotak pertama, Name, isi aja terserah. Kotak kedua, Parent, nah ini arahkan pada identitas rule parent yang sudah dibuat tadi, jangan terbalik, limit download ke parent download begitu juga untuk upload ke parent upload. Lanjut ke kotak ketiga, Packet Mark, nah ini arahkan ke identitas rule Packet Mark dan ingat jangan terbalik upload downloadnya. Kotak ke empat, Queue Type, ini arahkan ke rule pembagi rata bandwith, jangan terbalik juga upload downloadnya. Kotak Priority biarkan default saja, atau bisa diubah jika ada prioritas grup. 
Langsung fokus ke kotak Max Limit, disini sobat bisa menentukan berapa besar alokasi bandwith untuk 1 grup. Ingat bahwa nilai max limit tersebut nantinya akan dibagi rata dalam 1 grup tersebut.

Klik OK.


Ini hanya untuk 1 grup, tergantung mau buat berapa grup. Untuk membuat grup lagi langkahnya sama dengan tutor di atas, tapi yang spesifik pemberian identitasnya agar tidak salah dalam penempatan rule-rule yang berhubungan.


Dan satu lagi, untuk pembuatan grup lagi, untuk rule Jump, Queue Types dan Parent Rule bisa dilewati, tidak perlu membuat lagi ke tiga rule tersebut.








0 komentar:

Posting Komentar