Keluarga Besar Mbah Rakim - Lumajang Kota 16 Juni 2019

Alhamdulillah masih diberi kesempatan berkumpul keluarga meski hanya beberapa jam saja...

31 Agts 2011M/01 Syawal 1432H

Kehadiran KH. Hasyim Muzadi beserta Ibu ke kediaman kami di Klayatan 3 Kota Malang

Desa Tempursari, Lumajang

Tanggal 16 Juni 2019 di Desa Tempursari - Lumajang - Jawa Timur beserta keluarga Besar

Wilayah Gunung Bromo

04 - 05 November 2013 bersama rekan2 di Gunung Bromo

10 Dzulhijjah 1439H

Di masjid besar Abdulloh - Sukun Kota Malang, seusai Sholat Idul Adha 1439H/01 Nov 2017M

Kamis, 10 Februari 2022

Memisah Bandwidth Lokal (IIX) dan Internasional (IX) - Bagian 2

Mulai Mikrotik RouterOS versi 2.9, dikenal dengan fitur yang disebut IP Address List. Fitur ini adalah pengelompokan IP Address tertentu dan setiap IP Address tersebut bisa kita namai. Kelompok ini bisa digunakan sebagai parameter dalam mangle, firewall filter, nat, ataupun queue.

Pengaturan IP Address List

Mikrotik Indonesia telah menyediakan daftar IP Address yang diadvertise di OpenIXP dan IIX, yang bisa didownload dengan bebas di URL: http://www.mikrotik.co.id/getfile.php?nf=nice.rsc

File nice.rsc ini dibuat secara otomatis di server Mikrotik Indonesia setiap jam, dan merupakan data yang telah dioptimalkan untuk menghilangkan duplikasi entri dan tumpang tindih subnet. Saat ini jumlah baris pada script tersebut berkisar 7000 baris.

Contoh isi file nice.rsc : 









Proses pengambilan file nice.rsc bisa dilakukan langsung dari terminal di RouterOS dengan perintah :

/tool fetch address=ixp.mikrotik.co.id src-path=/download/nice.rsc mode=http;

atau bisa juga

/tool fetch url="http://ixp.mikrotik.co.id/download/nice.rsc" mode=http

Kemudian, import-lah file tersebut.

[admin@MikroTik] > import nice.rsc

Opening script file nice.rsc
Script file loaded and executed successfully

Pastikan bahwa proses import telah berlangsung dengan sukses, dengan mengecek Address-List pada Menu IP - Firewall.















Proses upload ini dapat juga dilakukan secara otomatis jika memiliki pengetahuan scripting. Misalnya  membuat shell script pada Linux untuk melakukan download secara otomatis dan mengupload file secara otomatis setiap pk 06.00 pagi. Kemudian tinggal membuat scheduler pada router untuk melakukan import file.

Jika menggunakan RouterOS versi 3.x, proses update juga dapat dilakukan secara otomatis.

Perintah yang perlu dibuat adalah : 

/system sched add comment=�update-nice� disabled=no interval=1d name=�update-nice-rsc� on-event=�:if ([:len [/file find name=nice.rsc]] > 0) do={/file remove nice.rsc }; /tool fetch address=ixp.mikrotik.co.id src-path=/download/nice.rsc mode=http;/import nice.rsc� start-date=jan/01/1970 start-time=06:00:00

atau

/system sched add comment=�update-nice� disabled=no interval=1d name=�update-nice-rsc� on-event=�:if ([:len [/file find name=nice.rsc]] > 0) do={/file remove nice.rsc }; /tool fetch url=http://ixp.mikrotik.co.id src-path=/download/nice.rsc mode=http;/import nice.rsc� start-date=jan/01/1970 start-time=06:00:00

Hati-hati! Setelah copy paste, pastikan hasil copy paste sama persis. Proses copy paste kadang-kadang menghilangkan beberapa karakter tertentu.

Pengaturan Mangle

Langkah selanjutnya adalah membuat mangle. Kita perlu membuat 1 buah connection mark dan 2 buah packet mark, masing-masing untuk trafik internasional dan lokal. 

Untuk rule #0, pastikanlah bahwa Anda memilih interface yang mengarah ke client. Untuk chain, kita menggunakan prerouting, dan untuk kedua packet-mark, kita menggunakan passthrough=no.

/ip firewall mangle

add chain=prerouting in-interface=ether-LAN dst-address-list=nice action=mark-connection new-connection-mark=Koneksi-IIX passthrough=yes

add chain=prerouting connection-mark=Koneksi-IIX action=mark-packet new-packet-mark=Paket-IIX passthrough=no

add chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=Paket-Internasional passthrough=no







Pengaturan Simple Queue

Untuk setiap client, kita harus membuat 2 buah rule simple queue. Pada contoh berikut ini, kita akan melakukan limitasi untuk IP client 100.10.5.1/24 dan client lain yang terkoneksi dengan port mikrotik kita, dan kita akan memberikan limitasi IIX (up/down) sebesar 512k/10M, dan untuk internasional sebesar (up/down) 512k/5M.

















Pengecekan Akhir

Setelah selesai, lakukanlah pengecekan dengan melakukan akses ke situs lokal maupun ke situs internasional, dan perhatikanlah counter baik pada firewall mangle maupun pada simple queue.






Memisah Bandwidth Lokal (IIX) dan Internasional (IX) - Bagian 1

IX (international eXchange) dan IXP (international eXchange point) IX atau IXP adalah infrastruktur fisik yang memungkinkan penyedia layanan Internet (ISP) dan Jaringan Pengiriman Konten (CDNs) menukar lalu lintas Internet antara jaringan mereka ke international dengan kata lain IX adalah link luar negeri / website / CDN yang berada di luar negeri

IIX singkatan dari Indonesia Internet eXchange. Sedang OpenIXP adalah singkatan dari Open Internet eXchange Point kedua exhange point tersebut berada di jakarta.

IIX atau OpenIXP terdiri dari beberapa ISPs (Internet Service Provider) di seluruh Indonesia. IIX dijalankan oleh organisasi bernama APJII. Sedangkan OpenIXP dijalankan oleh perusahaan datacenter yang bernama IDC (Indonesia Data Center).

Beberapa ISP menawarkan bandwidth yang berbeda antara koneksi IIX dan IX (Internasional) Yang kadang menjadi kebingungan bagi pelanggan dan calon pelanggan adalah pada suatu IP address tujuan apakah termasuk kategori IIX atau IX? Hal ini ditambah lagi dengan ada bandwidth tambahan seperti MCSIX, PGASCOM atau SDIIX yang terkadang dimasukkan dalam jalur IIX ISP. Tambah bingung kan?

ISP juga membantu dengan memberi list IIX++ tapi jumlah nya yang ribuan (bahkan ada yang sampai puluhan ribu), membuat Router SOHO kembang kempis untuk mengimpor dan mengeksekusi list.

Jalur IIX++ itu biasanya digunakan untuk konten yang bersifat CDN. Dalam promosi nya, ISP meng-klaim bahwa youtube tanpa buffer karena lewat jalur IIX++. facebook lebih cepat karena lewat jalur IIX++. Akamai juga lebih cepat, karena juga dihitung lewat IIX++.

Nah, sebagai pelanggan bagaimana mengetahui jalur yang digunakan itu termasuk jalur yang mana? Apa benar youtube dan facebook lewat IIX++?

Secara manual untuk menentukan suatu IP Address termasuk bandwidth mana yang diberikan ISP, salah satu cara nya dengan melalui fungsi traceroute pada mikrotik.

Adakah solusi lain cara menentukan bandwidth dengan tujuan IP address tertentu pada router klien? Tanpa import list dari ISP dan tanpa menggunakan cara manual dengan traceroute. Ada, salah satu dengan pengiriman informasi routing dari ISP ke router pelanggan (BGP peer). Untuk hal ini dapat ditanyakan ke masing-masing ISP yang bersangkutan. Apakah ISP mau mengirim dinamik routing dengan protocol BGP kepada klien nya.

(Sumber : https://www.itbali.org/e-library/apa-itu-ix-dan-iix/ )

Dengan metode queue tree serta menambahkan address list pada setinggan mikrotik dan membagi jaringan menjadi beberapa segmen (VLAN), diharapkan cara ini efektif untuk memanage pemakaian bandwidth disetiap segmen jaringan sehingga setiap user yang terhubung dalam segment jaringan dapat mendapat akses internet sesuai dengan yang ditentukan oleh administrator jaringan. Management bandwidth pemisahan trafik lokal dan internasional melalui address list dengan metode queue tree merupakan salah satu teknik management bandwidth dalam fitur mikrotik yang lebih detail sehingga mampu memaksimalkan alokasi bandwidth, sehingga akan meningkatkan kualitas pelayanan jaringan (Quality of Service)

Bagaimana cara melakukan pemisahan queue untuk trafik internet internasional dan trafik ke internet Indonesia (OpenIXP dan IIX).

Pada artikel ini, diasumsikan bahwa:

  1. Router Mikrotik melakukan Masquerading / src-nat untuk client. Client menggunakan IP privat.
  2. Gateway yang digunakan hanya satu, baik untuk trafik internasional maupun IIX.
  3. Bisa menggunakan web-proxy internal ataupun tanpa web-proxy. Jika menggunakan web-proxy, maka ada beberapa tambahan rule yang perlu dilakukan. Perhatikan bagian NAT dan MANGLE pada contoh.

Jika ada parameter di atas yang berbeda dengan kondisi di lapangan, maka konfigurasi yang ada di artikel ini harus dimodifikasi sesuai dengan konfigurasi network yang ada.

Lanjut Bagian-2